Profil Desa Purbasari
Ketahui informasi secara rinci Desa Purbasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga. Mengupas potensi gula kelapa, kondisi geografis di lereng utara, data demografi terbaru, tantangan bencana longsor, dan tata kelola pemerintahan desa agraris yang dinamis ini.
-
Sentra Gula Kelapa
Desa Purbasari merupakan salah satu pusat produksi gula kelapa di Purbalingga dengan minat regenerasi penderes yang tinggi, didukung oleh program peremajaan pohon kelapa dari pemerintah.
-
Lokasi Strategis dan Rawan Bencana
Terletak di wilayah perbukitan sejuk di utara Purbalingga, desa ini memiliki tanah yang subur namun juga menghadapi risiko tinggi bencana tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi.
-
Dinamika Pemerintahan dan Kependudukan
Dengan jumlah penduduk lebih dari 6.000 jiwa dan pemerintahan desa yang aktif, Purbasari terus berupaya menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan upaya mitigasi bencana.

Terletak di antara perbukitan sejuk di sisi utara Kabupaten Purbalingga, Desa Purbasari di Kecamatan Karangjambu menjelma sebagai sebuah wilayah yang menggantungkan denyut kehidupannya pada kesuburan alam. Jauh dari hiruk pikuk perkotaan, desa ini menawarkan potret kehidupan agraris yang kental, di mana aroma nira kelapa dan hijaunya persawahan menjadi pemandangan sehari-hari. Berada di ketinggian yang menjadikannya sebagai salah satu daerah rawan bencana, Purbasari terus berbenah, mengoptimalkan potensi lokal sambil beradaptasi dengan tantangan alamiahnya. Desa ini merupakan cerminan dari semangat komunitas perdesaan di Jawa Tengah yang tangguh, produktif dan memegang teguh warisan agrarisnya.
Kondisi Geografis dan Batas Wilayah
Desa Purbasari secara administratif merupakan satu dari enam desa yang membentuk wilayah Kecamatan Karangjambu, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data pemerintah, desa ini memiliki kode pos 53357 dan kode wilayah administrasi 33.03.17.2001. Secara geografis, Desa Purbasari terletak pada koordinat 7°13′34″ Lintang Selatan dan 109°22′12″ Bujur Timur.
Lokasinya yang berada di bagian utara kabupaten membuat Purbasari beriklim sejuk khas pegunungan. Wilayahnya didominasi oleh kontur tanah perbukitan dengan lahan yang dimanfaatkan secara produktif oleh warga untuk pertanian dan perkebunan. Penetapan batas wilayah Desa Purbasari telah diatur secara resmi melalui Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 92 Tahun 2023 tentang Batas Desa Purbasari Kecamatan Karangjambu.
Batas-batas wilayah Desa Purbasari secara spesifik adalah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Pemalang.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Karangjambu.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan desa di wilayah Kecamatan Karangreja.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Sanguwatang.
Letaknya yang strategis di perbatasan kabupaten menjadikan dinamika sosial dan ekonomi desa ini cukup unik, dipengaruhi oleh interaksi dengan wilayah tetangga. Namun topografinya yang berbukit juga menyimpan tantangan tersendiri, terutama terkait kerawanan terhadap bencana alam tanah longsor.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Purbalingga, pada tahun 2023 Desa Purbasari tercatat memiliki jumlah penduduk sebanyak 6.315 jiwa. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu desa dengan populasi yang cukup signifikan di Kecamatan Karangjambu.
Meskipun luas wilayah Desa Purbasari secara spesifik belum dipublikasikan secara resmi, data untuk Kecamatan Karangjambu secara keseluruhan ialah 46,09 km². Dengan enam desa di dalamnya, kepadatan penduduk di tingkat kecamatan mencapai sekitar 573 jiwa/km². Angka ini memberikan gambaran umum mengenai persebaran penduduk di wilayah tersebut, di mana masyarakat Purbasari hidup dalam lingkungan yang relatif tidak terlalu padat dan masih dikelilingi oleh bentang alam yang luas.
Struktur penduduk di Desa Purbasari didominasi oleh masyarakat dengan rentang usia produktif yang mayoritas bekerja di sektor pertanian. Regenerasi petani menjadi salah satu isu penting, di mana minat generasi muda untuk melanjutkan profesi sebagai penderes nira kelapa masih cukup tinggi. Hal ini menjadi modal sosial yang kuat bagi keberlanjutan ekonomi desa. Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan harmonis, dengan semangat gotong royong yang masih kental, terutama saat menghadapi musim tanam, panen, atau ketika terjadi bencana alam.
Perekonomian Berbasis Potensi Lokal
Perekonomian Desa Purbasari bertumpu pada sektor agraris, dengan dua komoditas utama yang menjadi andalan yakni pertanian padi dan industri gula kelapa. Lahan persawahan yang subur menghasilkan padi berkualitas yang menopang ketahanan pangan lokal, sementara perkebunan kelapa menjadi motor penggerak ekonomi yang lebih luas.
Emas Cokelat dari Purbasari
Potensi terbesar yang dimiliki Desa Purbasari ialah produksi gula kelapa. Banyak warga desa, dari pemuda hingga orang tua, yang berprofesi sebagai penderes (penyadap nira kelapa). Aktivitas menderes di pagi dan sore hari merupakan pemandangan lumrah yang mewarnai kehidupan desa. Nira yang telah dikumpulkan kemudian diolah secara tradisional di dapur-dapur warga menjadi gula cetak maupun gula semut (gula kristal).
Kualitas gula kelapa dari wilayah Purbalingga, termasuk Purbasari, dikenal memiliki kualitas unggul dan sebagian telah menembus pasar ekspor. Menyadari potensi ini, pemerintah daerah memberikan perhatian khusus. Pada pertengahan September 2024, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, mengunjungi Desa Purbasari dalam kegiatan "Sambang Tani". Dalam kunjungan tersebut, terungkap bahwa banyak pohon kelapa di desa yang sudah terlalu tinggi sehingga menyulitkan proses penderesan dan membahayakan keselamatan.
Wahidin, seorang perwakilan petani dari Purbasari, menyampaikan aspirasinya, "Purbasari banyak pemuda yang minat menjadi penyadap nira. Hanya saja pohon kelapa di sini kebanyakan sudah tinggi. Saya harap Pemda bisa bantu bibit unggul pohon Kelapa Genjah Entok."
Menanggapi hal ini, Bupati Tiwi menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi kebutuhan bibit Kelapa Genjah Entok yang lebih rendah dan produktif. Inisiatif ini diharapkan dapat meregenerasi pohon kelapa, meningkatkan produksi, serta menjamin keselamatan para penderes. Dengan total sekitar 5.400 hektare perkebunan kelapa dan 8.500 penderes di seluruh Purbalingga, kontribusi Purbasari dalam industri ini sangatlah signifikan.
Selain gula kelapa, desa ini juga tengah menjajaki diversifikasi usaha. Salah satu rencana yang mengemuka ialah pembangunan kolam renang dewasa yang diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah-sekolah di Kecamatan Karangjambu, sekaligus menjadi sumber pendapatan baru bagi desa dan warga sekitar.
Tata Kelola Pemerintahan dan Tantangan
Pemerintahan Desa Purbasari berjalan dinamis dalam melayani kebutuhan masyarakat dan mengelola pembangunan. Roda pemerintahan desa dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Pada akhir Oktober 2023, terjadi pergantian kepemimpinan di desa ini. Kepala Desa sebelumnya, Suwito, resmi berhenti dari jabatannya. Untuk mengisi kekosongan, Sekretaris Camat Karangjambu, Cahyono, SH, ditunjuk sebagai Penjabat (Pj) Kepala Desa. Serah terima jabatan ini dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Karangjambu, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, menandakan transisi kepemimpinan yang berjalan lancar dan sesuai aturan.
Sebagai wilayah yang terletak di dataran tinggi dengan curah hujan yang kerap tinggi, Desa Purbasari menghadapi tantangan serius terkait kebencanaan. Bencana tanah longsor menjadi ancaman yang nyata dan berulang. Pada Oktober 2022, desa ini "dikepung" bencana tanah longsor yang terjadi di hampir seluruh dusun. Salah satu bukit di Dusun Tungkeb bahkan dilaporkan terbelah akibat longsoran. Kejadian ini menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah dan memaksa warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Respon cepat dari warga yang bergotong royong membersihkan material longsor dan kesigapan aparat desa dalam memetakan lokasi bencana menjadi bukti ketangguhan sosial masyarakatnya. Namun, kondisi ini menuntut adanya upaya mitigasi bencana yang lebih sistematis dari pemerintah, baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur penahan longsor, edukasi kepada masyarakat, maupun penataan ruang yang berbasis pada peta kerawanan bencana.
Optimisme di Tengah Tantangan
Desa Purbasari di Kecamatan Karangjambu merupakan representasi dari desa agraris di lereng pegunungan Jawa yang kaya akan potensi namun juga menyimpan kerentanan. Kekuatan utamanya terletak pada sumber daya alam berupa lahan subur dan komoditas unggulan gula kelapa, serta sumber daya manusia yang gigih dan memiliki semangat tinggi untuk bertani. Dukungan dari pemerintah daerah dalam merevitalisasi perkebunan kelapa menjadi angin segar yang menjanjikan peningkatan kesejahteraan di masa depan.
Meskipun demikian, bayang-bayang bencana tanah longsor menjadi pengingat bahwa pembangunan di Purbasari harus berjalan selaras dengan upaya pelestarian lingkungan dan mitigasi bencana. Dengan tata kelola yang baik, inovasi dalam pengembangan potensi ekonomi, serta kewaspadaan terhadap risiko alam, Desa Purbasari memiliki peluang besar untuk tumbuh menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan tangguh.